Cara Ternak Kutu Air adalah membudidayakan kutu air guna untuk mendapatkan jumlah masal sesuai dengan kehendak pemilik, untuk memenuhi kebutuhan gizi larva ikan. Kutu air pada dasarnya merupakan pemakan zat renik di air. Kutu air sendiri tidak bertelur melainkan melahirkan embrio kecil calon kutu air. Anda dapat memperoleh kutu air dengan membelinya di pedagang ikan hias.
Kutu air merupakan jenis makanan yang hampir sama dengan budidaya artemia, walaupun berbeda cara budidayanya tetapi bentuk nya hampir sama, tetapi Kutu air lebih cenderung untuk ikan air tawar, sedangkan artemia untuk ikan laut atau payau, walaupun sebenarnya sama saja untuk pemberian pakan. Tergantung tempat anda dalam menemukan organisme tersebut apakah mudah atau sulit. Lihat Cara Menetaskan Artemia
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengkultur kutu air. Jika diperhatikan semua metode hampir sama. Hanya saja media dan pengaplikasikannya yang berbeda. Kutu air jenis Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anak selama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalah sekitar 13 hari.
Jenis Kutu Air Protein Lemak
Moina 37,38% 13,29%
Daphnia 42,65% 8%
Jenis kutu air cocok untuk pakan larva ikan umur 2-6 hari,Moina dikenal dengan nama "kutu air". Jenis kutu ini mempunyai bentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 - 1,8 mm. Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° C dan pH antara 6,5 - 9.
Kutu air Daphnia mempunyai bentuk tubuh lonjong, pipih dan beruas-ruas yang tidak terlihat. Pada kepala bagian bawah terdapat moncong yang bulat dan tumbuh lima pasang alat tambahan. Daphnia mulai berkembang biak pada umur lima hari, dan selanjutnya setiap selang waktu satu setengah hari akan beranak lagi. Jumlah setiap kali beranak rata-rata sebanyak 39 ekor. Umur hidup Daphnia 34 hari, sehingga selama hidupnya mampu menghasilkan anak kurang lebih 558 ekor.
Perkembangbiakan kutu air jenis Daphnia membutuhkan oksigen, kekurangan oksigen akan membentuk hemoglobin, kondisi ini daphnia akan berwarna merah yang akan menyebabkan kematian
Perbedaan moina dengan daphnia, Moina ukuran lebih kecil cocok untuk ikan hias seperti ikan tetra neon, cardina, zebra, amandae, cupang, guppy dan ikan ikan hias kecil. Moina umurnya lebih pendek lebih kuat terhadap oksigen
Sedangkan daphnia umur lebih lama, ukuran lebih besar cocok untuk anakan ikan konsumsi, ikan lele, nila, gabus, dan sebagainya.
Efektif untuk umur anakan ikan 2-10 hari. lebih lama bisa tapi kebutuhan makan lebih banyak.
Cara budidaya kutu air adalah sebagai berikut :
Cara pertama (kotoran dan ampas kelapa)
Bahan yang diperlukan untuk pengkulturan. kita harus menyiapkan bahan serta alat yang akan kita gunakan dalam pengkulturan budidaya kutu air, meliputi:
Bak atau ember plastik yang berukuran lebar
Pupuk sebagai pakan kutu air (kotoran ayam/kambing dan ampas parutan kelapa)
Aerator untuk menjaga kandungan oksigen terlarut dalam air
Bibit kutu air sebanyak dua gelas
Cara Melakukan pengkulturan.
kita siapkan:
Isi bak atau ember dengan air secukupnya. Patut diketahui bahwa agar diperoleh kutu air diperlukan media dengan penampang yang lebar bukan tinggi.
Lakukan pemupukan dasar dengan cara menebarkan kotoran ayam. Biarkan selama beberapa hari sampai warna air mulai menghijau pertanda alga mulai tumbuh.
Letakkan media di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung atau gunakan penutup seperti triplek atau seng.
Masukkan starter kutu air dan berikan aerasi dengan kekuatan udara yang kecil. Tunggu sampai satu pekan maka anda akan puas dengan hasilkerja keras anda.
Untuk menjaga kuantitas kutu air maka dilakukan pemupukan rutin setiap dua pekan dengan mencampurkan kotoran dengan ampas kelapa. Peras dengan kain hingga mengeluarkan air sebagai pakan kutu air.
Cara Budidaya Kutu air yang tipe kedua (susu)
Sebenarnya cara hampir mirip hanya menggunakan media yang berbeda.
Bahan serta alat yang akan kita gunakan dalam pengkulturan kutu air, meliputi:
Bak atau ember plastik yang berukuran lebar
Aerator untuk menjaga kandungan oksigen terlarut dalam air
Bibit kutu air sebanyak dua gelas
Susu bubuk dan teh sebagai pakan kutuair
Setelah bahan lengkap mulai dilakukan pengkulturan:
Isi bak atau ember dengan air secukupnya. Patut diketahui bahwa agar diperoleh kutu air diperlukan media dengan penampang yang lebar bukan tinggi.
Lakukan pemupukan dasar dengan cara menebarkan susu bubuk sebanyak satu sendok dan segelas seduahan teh untuk satu ember besar. Biarkan selama beberapa hari sampai warna air mulai berubah kecoklatan pertanda alga mulai tumbuh.
Letakkan media di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung atau gunakan penutup seperti triplek atau seng.
Masukkan starter kutu air dan berikan aerasi dengan kekuatan udara yang kecil. Tunggu sampai satu pekan maka anda akan puas dengan hasilkerja keras anda.
Untuk menjaga kuantitas kutu air maka dilakukan pemberian pakan secara rutin tiap minggu dengan menaburkan sesendok susu bubuk.
Cara Budidaya Kutu Air tipe ketiga (air comberan)
Cara yang terakhir yang saya tawarkan cukup mudah. Ambil air selokan alias comberan semau anda. Usahakan angkat bersama lumpurnya. Masukkan ke dalam bak dan tuang starter kutu air ke dalamnya. Diamkan beberapa hari dan lihat hasilnya.
Ubdate Cara Budidaya kutu Air ke empat menggunakan Air bekas kolam Ikan
Air bekas kotoran ikan mengandung banyak sekali senyawa yang dapat dijadikan makanan kutu air, seperti bakteri apalagi jika air berwarna hijau. Akan mempercepat pertumbuhan kutu air.
Cara Budidaya Kutu Air ke lima menggunakan Green water
cara ini sedikit sulit karena kita harus menyediakan green water sebagai pakan kutu air, green water tersebut dapat dilakukan dengan melakukan produksi masal menggunakan bahan tertentu. Green water ini berisi Alga biru hijau sejatinya adalah bakteri (Cyanobacteria).
Cara Budidayaka Kutu air Ke enam Menggunakan Ragi
masukan ragi roti (fermip*n) seperempat sendok teh ke dalam air,lalu aduk sampai larut
campurkan daun kol/kentang yang sudah di hancurkan (Jangan terlalu banyak)
biarkan selama 3 hari,agar mikroba/protozoa berkembang biak,gunakan aerator agar kadar oksigen dalam air tetap terjaga
setelah 3 hari dapat di masukan bibit kutu air
Keuntungan menggunakan ragi sebagai pakan yaitu mudah diperoleh dan tidak merepotkan saat mempersiapkannya untuk kultur. Terdapat sedikit kerugian karena daphnia harus mengkonsumsi lebih banyak (berat) ragi dibandingkan dengan alga untuk mendapatkan nilai makanan yang sama
Cara Budidaya Kutu air Ke tuju menggunakan soy flour
Syarat ini adalah jika makanan dalam kolam budidaya kutu air sudah menipis, ini hanya penambahan makanan pada kolam
pertama kolam sudah ada kutu air dimana air sudah berwarna hijau.
tambahkan soy flour. Menggunakan soy flour adalah sejenis tepung kedelai,
Soy flour lalu di blender dengan air. masukkan ke dalam kolam budidaya
Guna soy flour untuk pakan bakteri agar berkembang lebih cepat
Jadi soy flour -> dimakan bakteri, bakteri bertambah -> dimakan kutu air
Begitulah prosesnya.
Cara budidaya Super masal kutu air
cara ini cukup mudah jika anda mau ternak kutu air secara masal sediakan :
Kolam besar bisa semen atau terpal
Kondisi terkena cahaya matahari
Siapkan kotoran ayam yang sudah kering
Masukkan dalam jaring, (sebaiknya jangan karung mudah hancur)
Kotoran yang sudah dimasukkan dalam jaring tutup rapat
masukkan dalam kolam
Masukkan kutu air. biarkan berkembang biak
Pemupukan dapat dilakukan tiap bulan
Catatan : kotoran sebaiknya menggunakan kotoran yang kering, kotoran ayam lebih baik biasanya kalau pakai kotoran ayam bekas budidaya masal, tercampur dedak jadi lebih bagus. Fungsi kotoran di masukkan dalam wadah seperti jaring atau kain agar, kotoran tiap mencemari kolam, sehingga mudah dibersihkan. Air kolam dalam waktu seminggu biasanya berubah menjadi hijau.